2 újabb versem indonéz fordításban
2013.07.31. 20:04, Fabó Kinga
(magyar megfelelőik: Hókirálynőhókirály, A titok viselőjével együtt sírba száll, ...)
The latest 2 Indonesian translations of the 2 poems by Kinga Fabó ... (English counterparts of the 2 poems: Snowqeensnowking, The Secret Goes to the Grave...)
KINGA FABO
Ia bergegas menuju makam dengan sang juru rahasia,
Ketika kebekuan mencengkram tubuhnya
Seolah mengalir dari tepi
celah-celah itu.
Tak dapat menghapus noktah-noktah.
Duduk di sebuah taman yang lembut, di setengah lengkungan.
Dalam celah kecil yang retak antara kebenaran
Dan kesalahan.
(Translated from the English by Pungkit Wijaya)
KINGA FABO
Ratu salju raja salju
Ketika aku cantik dengan kebencian dan disekelilingku /ketika aku cantik dengan kebencian dan hati yang tertanam ratu itu dan aku masih tak benar-benar bersamanya/ketika aku cantik dengan riang dan disekelilingku lalu aku menjadi berani atau aku menjadi begitu takut/ia besuara blonde dan berambut melodius/ putih, begitu menggairahkan, alami, diatas kami taktertahankan merah-lengket bergerai-gerai/perlahan berbaris melewati tubuh merah lengket kami dan terjatuh bagaimana dongeng itu terjalin dalam dirinya di atas rambutku, meliukliuk dan menghiasi ruangan itu/aku terjatuh dari luar aku tak melihat kehidupan/ dengan kepercayaan diri yang tinggi aku berpikir mulai saat ini aku harus hidup dan seorang Salingerish Zen koan datang bersiasat/ini/ dengan cara itu bunga matahari menyelimuti malam/kebekuannya tiba-tiba melebihi kelembutan didalam diriku dan kelembutannya yang melebihi kebekuannya/ aku tahu bahwa aku mencintainya dan tubuhku diisi dengan tubuh dan mataku dengan mata, dan pada saat yang sama aku telah menangis dan terpuruk tetapi aku tak dapat menemukan air mata/ mereka telah berubah menjadi cermin yang bengisberjatuhanlah pendaran cahaya bagai untaian air yang membeku dengan tajam, dengan penuh ancaman, dengan pembunuh dingin/ tak terlihat tapi terasa, amat bahagia dan akhir kesetiaan yang keras meraung didalam diriku/aku ter jatuh pada keindahan melebihi puisinya, memancar melewati tubuhnya, tapi tak ia miliki, tak sekedar kenyataan, aku membayangkan, tetapi sebuah kekosonganmembawa gerak mesin-mesin yang tak mungkin dapat dihentikan/aku telah terpesona hanya dalam gerakannya dan, aku ingin berkata bahwa/…tetapi semua itu telah terlambat.
(Translated from the English by Pungkit Wijaya)